Pada masa awal berdiri, RIM fokus pada pengembangan teknologi nirkabel. Pengembangan ini lantas berlanjut pada pengembangan perangkat mesin kasir nirkabel, pager, hingga akhirnya membuat ponsel sendiri pada 2000.
Sejak membuat ponsel Blackberry inilah RIM mulai meroket hingga mencapai puncak popularitasnya pada 2010. Padahal awalnya ponsel tersebut ditujukan untuk penggunaan internal kantoran. Tapi di tahun 2000 akhir ponsel itu malah populer untuk penggunaan perorangan di Indonesia.
Berikut kisah hidup RIM sejak awal berdiri, masa jaya, hingga meredupannya.1984 - Research In Motion (RIM) berdiri di Kanada
1988 - RIM menjadi perusahaan data nirkabel dan pengembang teknologi pertama di Amerika Utara.
1991 - memperkenalkan protokol Mobitex
1992 - membuat mesin converter untuk mesin kasir nirkabel pertama berbasis Mobitex.1993 - memproduksi modem nirkabel untuk Ericsson dan Intel.
1994 - RIM membuat mesin kasir nirkabel pertama mereka
1995 - mengembangkan software dan hardware sistem pager dua arah.
1996 - Pager dua arah pertama seukuran sabun dikembangkan dan meluncurk pada Agustus 1998.1999 - Pager Blackberry 850 diluncurkan. Kibor kecil dan menonjol menjadi inspirasi penamaan Blackberry.
2000 - ponsel Blackberry pertama meluncur, Blackberry 957. Ponsel ini ditujukan bagi pengguna di perusahaan.
2001 - Blackberry memulai ekspansi global dan ponselnya populer digunakan berbagai perusahaan di dunia.
2008 - Bersaing dengan iPhone, Blackberry meluncurkan ponsel dengan layar sentuh pertama, Blackberry Storm.2010 - popularitas BB menanjak seiring dengan booming iPhone dan Android.
2011 - BB melakukan PHK terhadap 2.000 pekerja. Untuk menandingi Android dan iOS, BB mengumumkan OS anyar, BBX.
2012 - Kerugian pertama RIM dan PHK 5.000 pekerja.
2013-2015 - BB terus melakukan pengurangan pegawai di tengah kesulitan bersaing dengan Android dan iOS. BB memutuskan untuk fokus pada bisnis software untuk perusahaan. (eks/eks)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2KgMXJl
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Blackberry dari Masa ke Masa"
Post a Comment