
Anang kemudian memutarkan video yang direkam oleh tim Palapa Ring Timur Dalam rapat antara Kementerian Komunikasi dan informatika (Kemkominfo) dengan Komisi I DPR.
Dalam video tersebut menunjukkan kontak senjata antara KKB dengan TNI di ruas Timika, Kabupaten Mimika, Papua pada 21 Maret 2019.
"Ada perlawanan di Papua. 21 Maret terjadi kontak senjata antara TNI dengan KKB di lokasi pembangunan Palapa Ring Timur. Kami berkoordinasi dengan bupati yang memastikan keamanan setempat. TNI juga mengerahkan pasukan lebih banyak," kata Anang saat Rapat Kerja antara Kemkominfo dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, Senin (13/5).
Anang mengatakan bahkan ada desas-desus bahwa KKB akan menolak pembangunan jaringan telekomunikasi dan hanya menerima infrastruktur listrik. Ia mengatakan ada penolakan pembangunan dari warga lokal."Kalau listrik dibilang diterima pembangunannya. Tapi kalau telekomunikasi ini dibilang akan jadi mata-mata pemerintah. Setiap pembangunan dikawal terus di Papua. Makanya timur [Palapa Ring Timur] lebih menantang dari tengah dan barat," ucapnya.
Anang mengatakan kontak senjata dengan KKB sudah terjadi beberapa kali, namun yang terekam kamera baru kejadian pada 21 Maret lalu.
Di samping itu, Anang juga mengatakan jika KKB turut membakar kabel fiber optic yang telah disiapkan dan bahkan membakar alat berat yang digunakan untuk membangun proyek Palapa Ring Timur."Sisanya ada laporan kejadian. Tapi enggak terekam video sendiri. Jadi prinsipnya hampir di semua lokasi di Papua diberikan keamanan," ujarnya.
Anang juga mengatakan masalah lain yang menghambat pembangunan Palapa Ring Timur adalah perolehan lahan karena banyak lahan adat, banjir bandang di Sentani, hinga kondisi cuaca yang mudah berubah terutama di pegunungan.
"Saat ini perkembangan Palapa Ring Timur sudah 96,56 persen dan akan bisa beroperasi pada Agustus 2019," pungkasnya.
[Gambas:Video CNN] (jnp/evn)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2LFJwOJ
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Proyek Palapa Ring di Papua Terkendala Kontak Senjata"
Post a Comment