Dilansir dari Digital Trends, gambar tersebut memperlihatkan tampilan yang hampir tidak terlihat oleh kebanyakan teleskop tentang cincin Uranus. Cincin Uranus ternyata bersinar terang ketika mereka memantulkan cahaya.
Cahaya yang terlihat hampir menyerupai inframerah. Namun, ada teka-teki aneh yang menjadi fokus para astronom, yakni mengapa cincin Uranus tidak mengandung partikel berukuran debu.
Cincin Uranus berbeda dari cincin yang paling terkenal dari Saturnus. Cincin Saturnus terkenal besar dan dingin karena material es.
"Sementara itu, ujung kecil hilang di cincin utama Uranus, cincin paling terang, epsilon, terdiri dari batu-batu berukuran bola golf dan lebih besar. "
Para ilmuwan masih berusaha memahami cincin epsilon di sekitar Uranus.
"Kami sudah tahu bahwa cincin epsilon agak aneh, karena kami tidak melihat barang yang lebih kecil," kata mahasiswa pascasarjana Edward Molter dalam pernyataan yang sama.
Gambar yang menunjukkan emisi termal cincin ditangkap menggunakan Atacama Large Millimeter / submillimeter Array (ALMA) dan Very Large Telescope (VLT), yang juga memungkinkan para ilmuwan untuk mengukur suhu cincin untuk pertama kalinya. Cincin Uranus memiliki suhu 77 Kelvin (-320 F).
Gambar menunjukkan pita gelap di atmosfer Uranus yang menunjukkan keberadaan molekul yang menyerap gelombang radio seperti gas hidrogen sulfida. Titik kuning cerah di sebelah kanan planet ini adalah titik kutub utara, yang mengandung beberapa molekul penyerap ini.
Metode ini menunjukkan bahwa cincin-cincin Uranus sempit dan kekurangan partikel-partikel berukuran debu, sebaliknya cincin-cincin itu terbuat dari batu-batu dengan pita-pita debu di antara cincin-cincin itu. Sejauh ini, 13 cincin telah dihitung secara total. (age)
from CNN Indonesia http://bit.ly/31RBhmA
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ilmuwan Temukan Cincin di Sekitar Uranus"
Post a Comment