"Menghadapi kondisi ini kita membuka pasar-pasar baru di daerah, saya juga sangat mendukung pembangunan desa sekarang. Kalau dulu kan konsentrasinya Jawa, kalau sekarang Sulawesi mau tidak mau Papua karena sudah dimudahkan dengan transportasi yang semakin mudah," jelas Division Director PT Datascrip Merry Harun kepada para awak media usai acara peluncuran Printer G Series, di Jakarta, Selasa (25/6).
Datascrip menilai potensi pasar printer di luar kota besar cukup besar dan sekaligus mengembangkan pembangunan daerah.Ia pun menyebut salah satu faktor menurunnya penjualan printer akibat makin gencarnya kampanye untuk meminimalisir penggunaan kertas (paperless) beberapa waktu belakangan.
"Pastinya, karena kalau dulu banyak yang manual kalau sekarang pengiriman dokumen itu bisa pakai e-mail, WhatsApp dan berbagai digital platform. Kalau sekarang pakai print malahan mahal kita harus biaya billingnya, kartu kredit sekarang pun digital dengan sendirinya mengurangi," kata Merry.
Tak hanya penjualan printer yang menurun, Datascrip juga mengakui bahwa penjualan tinta sudah tidak sebanyak dulu. Namun, saat ditanya berapa persentase penurunan penjualan secara keseluruhan, Merry tidak dapat menyebutkan secara rinci."Sekarang terasanya orang yang mencetak menjadi berkurang, penjualan tintanya tidak sebanyak dulu. Kalau dulu penggunaan tinta cukup besar kalau sekarang agak berkurang, presentasenya belum berasa sih karena kita bikin campaign seperti cashback dan lainnya," tuturnya.
"Sebetulnya kita bukan percaya paperless tapi akan less paper kalau sama sekali tidak ada kertas agak tidak mungkin. Tapi kadang kala kita menerima dokumen digital perlu di print juga kalau sampai tidak ada paperless itu mungkin tidak dalam waktu singkat," lanjut Merry. (din/eks)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2KBeRRj
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jualan Printer di Kota Lesu, Distributor Sebut Incar Daerah"
Post a Comment