Search

Masyarakat Indonesia Ragu Soal Pengelolaan Data Pribadi

Jakarta, CNN Indonesia -- Mayoritas masyarakat Indonesia masih ragu soal pengelolaan data pribadi mereka telah dikelola dengan baik oleh layanan digital. Sebanyak 46 persen masih ragu dengan keamanan data pribadi mereka, sementara 44 persen responden percaya.

Sisanya, 10 persen agak tidak percaya dan hanya 1 persen masyarakat yang tidak percaya sama sekali data pribadi mereka akan dikelola dengan baik oleh penyedia layanan digital.

Hal ini terungkap dari riset Microsoft bersama lembaga survei konsumen IDC Asia dalam laporan yag bertajuk Understanding Consumer Trust in Digital Services in Asia Pasific.

"Konsumen sekarang lebih sensitif soal keamanan, yang menjadi salah satu elemen dasar pendukung kepercayaan. Karenanya, kami bekerja sama dengan IDC untuk mengukur tingkat kepercayaan konsumen, terutama konsumen Microsoft," ujar Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izmee di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (26/6)

Selain itu, tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia soal keamanan perlindungan data pribadi telah dilakukan oleh perusahaan digital lebih tinggi dibanding rata-rata di Asia Pasifik. Di Asia Pasifik rata-rata 31 persen responden saja yang percaya data mereka dikelola dengan baik oleh layanan digital.

Studi tersebut dilakukan melalui survei kepada 457 konsumen di Indonesia. Mereka diminta untuk memberikan pendapat mereka tentang lima elemen kepercayaan yaitu privasi, keamanan, kepercayaan, etika, dan kesesuaian.

Hasilnya, konsumen merasa kelima elemen tersebut sama pentingnya saat menggunakan layanan digital. Namun, secara khusus faktor keamanan, privasi dan etika muncul sebagai tiga elemen paling penting.

Selain angka yang sudah disebutkan, studi ini mengungkap bahwa 6 persen konsumen Indonesia memilih bertransaksi dengan penyedia layanan digital yang lebih murah meskipun kurang terpercaya.

Sedangkan mayoritas sebesar 63 persen masyarakat Indonesia saat ini akan merekomendasikan layanan digital terpercaya kepada orang lain, walaupun harus mengeluarkan biaya yang lebih mahal.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Grab Indonesia Ridzky Kramadibrata mencontohkan masyarakat rela bayar mahal untuk naik grab car plus atau red carpet karena keamanan nya lebih terjamin.

"Misal semua Grab Car Plus dan Red Carpet pasti ada CCTV-nya," tuturnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Head of Operations IDC Indonesia Meivira Munindra, mengatakan kepercayaan menjadi faktor yang penting bagi organisasi di dunia digital saat ini.

"Konsumen akan lebih memilih untuk bertransaksi dengan organisasi yang memiliki platform digital yang terpercaya," ungkapnya

Jika konsumen mengalami pengalaman negatif terkait kepercayaan, mereka tak segan untuk beralih ke layanan lain (56 persen), mengurangi layanan digital (37 persen), dan terakhir berhenti menggunakan layanan digital tersebut (33 persen).

[Gambas:Video CNN] (din/eks)

Let's block ads! (Why?)



from CNN Indonesia https://ift.tt/2Jc5jZE
via IFTTT

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Masyarakat Indonesia Ragu Soal Pengelolaan Data Pribadi"

Post a Comment

Powered by Blogger.