Gulma sendiri merupakan suatu jenis tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan para petani karena dapat menurunkan hasil pertanian.
Dilansir dari kantor berita Nippon, Senin (24/6), robot itu dikembangkan oleh insinyur dari Nissan Motor Co. Dalam pengujiannya, robot tersebut mampu bergerak di atas air secara otomatis dan membuat keruh air dengan 'dua kaki' terbuat dari karet untuk menghambat fotosintesis gulma.
Fungsi 'kaki-kaki' itu mengaduk air dan mencegah munculnya gulma. Nissan merancang bentuk robot seperti penyedot debu berukuran 60 sentimeter persegi dan berat 1,5 kilogram.Kehadiran robot bebek itu dilatarbelakangi oleh keinginan seorang teman insinyur Nissan untuk menanam padi tanpa menggunakan pestisida.
Sebetulnya teknik menggunakan bebek untuk membersihkan tanaman padi dari Gulma telah lama digunakan. Seperti yang diberitakan National Geographic, seorang petani padi asal China yakni Tang Zhengqing menjadi pelopor teknik itu di era modern.
Tang mengajarkan belasan bebek miliknya untuk menjaga padi dari serangan serangga. Lalu, mereka merobek tanaman Gulma, memangsa hama dan meninggalkan kotoran sebagai makanan organik.Meskipun teknik itu sudah lama diterapkan di China sekitar 600 tahun yang lalu, namun karena penggunaan teknologi industri telah menimbulkan ancaman terhadap lingkungan dalam beberapa tahun terakhir.
Mengintegrasikan bebek ke sektor pertanian padi juga mampu membantu para petani mengatasi dampak perubahan iklim atas tindakan bebek yang membunuh hama dengan sedikit bantuan dari biopestisida.
[Gambas:Youtube] (din/mik)
from CNN Indonesia http://bit.ly/31QrVrc
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Robot Pengganti Peran Bebek Penghambat Gulma di Sawah"
Post a Comment