Seperti saat debut global Renault Triber yang berlangsung hari ini pada Rabu (19/6) di New Delhi, India. Pria berdarah campuran Brasil dan Perancis tersebut tak bisa menampakkan batang hidungnya karena terjerat kasus cukup 'serius' yang melibatkan Nissan.
Padahal Ghosn merupakan sosok yang dikenal cukup aktif di industri otomotif. Ia bukan termasuk pria yang suka duduk 'di balik meja', melainkan kerap muncul dan menyampaikan berbagai pendapatnya di hadapan pewarta.
Ghosn biasanya kerap tampil dalam beberapa kesempatan, mulai dari peluncuran kendaraan, atau sekadar mengungkapkan capaian bisnis yang telah diperoleh Nissan, Renault. Namun kini pria yang menyandang julukan "Le Cost Cutter" itu 'lenyap', bahkan sosoknya 'tidak diakui' dalam acara pengenalan Triber secara global.
Sebelum terjerat kasus, Ghosn yang menduduki puncak kekuasaan tiga perusahaan aliansi kerap menyambangi berbagai negara potensi untuk penjualan tiga merek tersebut. Ghosn sempat mengunjungi Indonesia menemui perwakilan aliansinya di dalam negeri.Terbaru, Ghosn pernah menghadiri acara peresmian pabrik Mitsubishi di daerah Cikarang, Jawa Barat, pada 2017. Posisinya kian bersinar karena mendampingi Presiden Joko Widodo.
Kehadiran Ghosn saat itu juga untuk berbicara tentang masa depan aliansi antara Mitsubishi dengan Nissan yang diketahui bakal bersama-sama membuat Low Multi Purpose Vehicle (MPV).
Sebelumnya, Ghosn hadir ke Tanah Air saat peluncuran mobil 'murah' Datsun, yaitu Go dan Go+ pada 2013. Ini menjadi kebangkitan Datsun sebagai merek Jepang setelah pensiun cukup lama dari industri otomotif dunia. Di tahun yang sama, Ghosn pernah menjadi saksi kebangkitan Renault untuk pasar dalam negeri.
Kala itu Ghosn yang menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO Renault, dan Jusak Kertowidjojo, Presiden Direktur Indomobil Sukses International, induk perusahaan Auto Euro Indonesia (Renault Indonesia) menandatangani nota kesepahaman.Sebagai langkah awalnya, Renault langsung menggelontorkan tiga produk yaitu Koleos, Megane RS, dan Duster. Sampai akhirnya cerita Renault di Indonesia berubah yang kini telah diambil alih perusahaan baru, yaitu Maxindo Renault Indonesia.
Tak hanya di 2006, tepatnya sebelum Nissan Indonesia meluncurkan Livina pada 2007, Ghosn sempat singgah ke Tanah Air.
"Kami berencana memproduksi dan menjual mobil keluaran Nissan sampai 40 ribu unit pada 2008. Sebanyak 75 persen dari jumlah tersebut adalah Livina," kata Ghosn dalam jumpa pers di Showroom Nissan, Jalan MT Haryono, Jakarta.
Usai penangkapan Ghosn di Bandara Haneda, Tokyo, pada 19 November 2018, sudah dipastikan Ghosn tak bisa berbicara lantang mengenai Livina generasi kedua yang telah diluncurkan di Indonesia.Pasca penangkapan, pada 20 November 2018 Renault memecat Ghosn sebagai Chief Operation Officer dan posisinya diambil alih Thierry Bollore. Tak lama kemudian Nissan Resmi menyatakan Ghosn tidak lagi menjabat sebagai Chairman, disusul pemecatan dari jabatan Chairman Mitsubishi. (ryh/mik)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2WP1lA5
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sosok Ghosn yang Tak Terendus di Debut Global Renault Triber"
Post a Comment