Menurut dia, ekosistem jaringan 5G membutuhkan proses cukup panjang sampai akhirnya bisa digunakan. Di sisi lain, pemanfaatan jaringan 4G saat ini sudah cukup untuk mendukung aktivitas berinternet masyarakat di Indonesia.
Sementara itu, pengembangan teknologi 5G lebih cocok untuk mendukung Industry 4.0.
"Untuk kebutuhan sekarang (jaringan 4G), sudah cukup. Untuk perangkat Industry 4.0 ini kan sangat tinggi kecepatannya, maka butuh 5G," kata Ririn kepada awak media usai uji coba 5G di kantor Telkomsel Smart Office (TSO) Batam, Kepulauan Riau.
"Itu kan opsi, tadi kalau bicara ekosistem harus sedia ponselnya dulu. Perlu proses," pungkas Ririn.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebut implementasi konektivitas 5G di Indonesia tidak harus terburu-buru. Sebab, mempersiapkan infrastruktur 5G harus didukung dengan pemerataan jaringan 4G terlebih dahulu.
Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Ismail, basis jaringan atau core network 4G nantinya bakal dimanfaatkan untuk kebutuhan jaringan 5G.
[Gambas:Video CNN]
"Operator menyiapkan pemerataan 4G sekarang dengan speed track-nya, ini jadi landasan nanti saat mengimplementasikan 5G karena core network penggunaan 4g akan dimanfaatkan untuk kebutuhan 5G," terang Ismail pada Senin, 28 Oktober 2019.
"Jadi masuk tepat waktu masuknya, tidak perlu terburu-buru dan tidak perlu terlambat," sambung dia. (din/lav)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2OYrTIc
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Telkomsel Akui Ekosistem Teknologi 5G Perlu Proses Panjang"
Post a Comment