Gempa bumi Magnitudo 6,9 ini terasa di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif.
Episenter terletak pada koordinat 6.64 LU dan 125.24 BT tepatnya berlokasi di darat pada jarak sekitar 5 km tenggara Magsaysay pada kedalaman 37 km. Berdasarkan BMKG, gempa itu terjadi sekitar pukul 13.11 WIB, pada Minggu (15/12).
"Diduga kuat pembangkit gempa ini adalah Sesar Regional Cotabato yang melintasi wilayah Cotabato hingga Davao Del Sur di Mindanao," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono kepada CNNIndonesia.com, Senin (16/13).
Daryono menjelaskan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser geser (strike slip fault) yang merupakan karakteristik mekanisme sumber Sesar Cotabato.
"Dampak guncangan gempa ini di sekitar episenter khususnya di Davao Del Sur diperkirakan mencapai VII MMI dan berpotensi destruktif," ujarnya.
Gempa ini juga dirasakan di wilayah Indonesia yaitu daerah Sangihe Talaud Sulawesi Utara yang jaraknya lebih dari 334 km dari pusat gempa. Di Sangihe Talaud dirasakan II - III MMI MMI.
"Guncangan dirasakan orang banyak seakan akan ada truk berlalu dan membuat benda tergantung bergoyang," kata Daryono.
Daryono mengatakan hingga saat ini di Sangihe Talaud belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
(jnp/DAL)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2PoYyYP
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BMKG Jelaskan soal Gempa 6,9 SR Filipina Terasa di Sulawesi"
Post a Comment