Hal ini diungkap Sugiyono terkait penelitian dari South China Agricultural University menduga trenggiling menjadi inang perantara penyebaran virus corona yang mewabah pertama kali di Kota Wuhan, Hubei, China. Penelitian itu mengungkap urutan genom dari regangan virus corona yang berasal dari trenggiling ternyata 99 persen identik dengan genom virus corona dari manusia yang terinfeksi.
"(Trenggiling tertular virus dari kelelawar bisa disebabkan) dengan kontak langsung, mungkin mereka pernah di tempat yang sama atau di pasar," ujar Sugiyono kepada CNNIndonesia.com, Selasa (11/2).
"Atau kontak di alam bebas sehingga ketika trenggiling dibawa ke pasar memang sudah membawa virus itu," ujarnya.
Sugoyono menuturkan trenggiling merupakan kandidat kuat inang perantara karena virus corona pada tubuh hewan mamalia bersisik itu juga dominan. Sehingga, dia berkata virus corona dari kelelawar mengalami rekombinasi dengan viru corona dari trenggiling yang kemudian bermutasi dan menginfeksi manusia.
"Tapi penelitian lebih lanjut perlu dilakukan. Kita perlu tahu riwayat interaksi penderita atau pasien dengan satwa liar," ujar Sugiyono.
Meski memiliki peluang, Sugoyono kembali menuturkan hal tersebut masih bersifat dugaan. Pasalnya, dia menyebut belum ada hasil penelitian yang dipublikasikan mengenai dugaan trenggiling sebagai inang perantara virus corona di Wuhan.
"Melihat kasus sebelumnya, SARS juga awalnya diduga dari musang atau civet, MERS dari unta. Tapi pada akhirnya disimpulkan mereka hanya sebagai inang perantara. Sedangkan originnya dari kelelawar," ujar Sugiyono.
(jps/DAL)from CNN Indonesia https://ift.tt/31Kn37F
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "LIPI Ungkap Cara Trenggiling Tertular Corona dari Kelelawar"
Post a Comment