CNN Indonesia | Jumat, 14/02/2020 19:45 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Lewat laman resminya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merilis ada 12 gunung api yang berstatus waspada dan siaga akan erupsi dan meminta masyarakat sekitar untuk menjaga jarak yang aman selama bulan Februari 2020 ini.1. Gunung Karangetang (Sulawesi Utara)
Tingkat aktivitas Level III (Siaga). Gunung Karangetang (1.784 mdpl) kembali memasuki periode erupsi sejak 25 November 2018. Letusan terkini terjadi pada tanggal 29 November 2019 menghasilkan tinggi kolom erupsi 100 m. Warna kolom abu teramati.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut. Asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang tinggi sekitar 50 meter dari puncak. Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah tenggara, selatan dan barat daya. Suhu udara 23-32°C.
Melalui rekaman seismograf pada 12 Februari 2020 tercatat 5 kali gempa hembusan, 2 kali gempa hybrid/fase banyak, 4 kali gempa tektonik jauh, tremor menerus, amplituda maks 0,5-2 m (dominan 0.5 mm).
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan diminta agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2.5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan) serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat Laut-Utara sejauh 4 km.
Masyarakat juga diminta menjauhi kawah utama sejauh 3 km ke arah barat dan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang diminta siaga dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai.
2. Gunung Sinabung (Sumatera Utara)
Tingkat aktivitas sejak tanggal 20 Mei 2019 pukul 10.00 WIB diturunkan menjadi Level III (Siaga). Gunung Sinabung (2.460 mdpl) mengalami erupsi sejak tahun 2013. Letusan terkini terjadi pada tanggal 10 Juni 2019 menghasilkan tinggi kolom erupsi 7000 m. Warna kolom abu teramati Hitam.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut. Asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 50 - 200 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara sekitar 18-25°C.
Melalui rekaman seismograf pada 12 Februari 2020 tercatat, 2 kali gempa hembusan, 1 kali gempa tektonik lokal, 7 kali gempa tektonik jauh.
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan diminta agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung juga diminta waspada terhadap bahaya lahar.
3. Gunung Agung (Bali)
Gunungapi Agung di Bali kembali memasuki fase erupsi mulai 21 November 2017, setelah beristirahat lebih dari 53 tahun. Tingkat aktivitas saat ini adalah Level III (Siaga). Letusan terkini terjadi pada tanggal 13 Juni 2019 dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 50 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah barat. Suhu udara 19-29°C.
Melalui rekaman seismograf pada 12 Februari 2020 tercatat, 2 kali gempa hembusan dan 2 kali gempa tektonik jauh.
Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.
[Gambas:Video CNN]
4. Gunung Semeru (Jawa Timur)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada). Gunung Semeru (3.676 mdpl) mengalami erupsi tidak menerus. Letusan terkini terjadi pada tanggal 12 Februari 2020 dengan tinggi kolom tidak teramati.
Gunung api tertutup Kabut. Asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah ke arah utara, timur laut dan timur. Suhu udara 23-27°C.
Melalui rekaman seismograf pada 12 Februari 2020 tercatat, 18 kali gempa Letusan/Erupsi, 4 kali gempa Hembusan, dan 3 kali gempa Tektonik Jauh.
Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas serta mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jongring Seloko.
5. Gunun Anak Krakatau (Lampung)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada), sejak 25 Maret 2019. Gunung Anak Krakatau (157 mdpl) mengalami peningkatan aktivitas vulkanik sejak 18 Juni 2018 dan diikuti rangkaian erupsi pada periode September 2018 hingga Februari 2019. Letusan terkini terjadi pada tanggal 11 Februari 2020 dengan tinggi kolom erupsi tidak teramati.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut. Asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal dengan tinggi sekitar 25 - 200 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah timur dan barat daya. Suhu udara sekitar 25-28.8°C.
Melalui rekaman seismograf pada 12 Februari 2020 tercatat 1 kali gempa Hembusan, 5 kali gempa Low Frekuensi, 1 kali gempa Tektonik Lokal, Tremor Menerus, dan amplitudo 0.5-37 mm (dominan 10 mm)
Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
6. Gunung Merapi (Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah)
Tingkat aktivitas Level II (Waspada). G. Merapi (2.968 m dpl) mengalami erupsi tidak menerus. Letusan terkini terjadi pada tanggal 17 November 2019 menghasilkan tinggi kolom erupsi 1000 m. Warna kolom abu teramati Kelabu.
Gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut. Asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal dengan ketinggian sekitar 400 meter dari puncak. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah utara - timur. Suhu udara 14.5-29°C.
Melalui rekaman seismograf pada 12 Februari 2020 tercatat, 23 kali gempa Guguran, 3 kali gempa Hembusan, 10 kali gempa Low Frequency, 9 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, dan 4 kali gempa Tektonik Jauh
Potensi ancaman bahaya saat ini berupa luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan jatuhan material vulkanik dari letusan eksplosif. Area dalam radius 3 km dari puncak G. Merapi agar tidak ada aktivitas manusia.
Masyarakat diminta mengantisipasi bahaya abu vulkanik dari kejadian awan panas maupun letusan eksplosif dan mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di sekitar puncak Gunung Merapi.
7. Gunung Bromo (Jawa Timur)
BACA HALAMAN BERIKUTNYAfrom CNN Indonesia https://ift.tt/39CYJr1
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Merapi dan 11 Gunung Api Berstatus Waspada-Siaga di Februari"
Post a Comment