
Lockheimer mengungkapkan Fuchsia merupakan bagian proyek dari Android Open Source Project (AOSP). Sistem operasi ini disebut dapat dijalankan untuk segala jenis perangkat. Fuchsia dibangun di atas kernel terbaru milik Google yakni Zircon, sebelumnya dikenal sebagai Magenta.
"Kami sedang melihat bagaimana pandangan baru terkait sistem operasi Fuchsia. Fuchsia adalah tentang bagaimana mendorong keadaan terkini dalam hal sistem operasi dan bagaimana dapat dimasukkan ke dalam produk lain," kata Lockheimer dikutip dari The Verge.
Dilansir Slashgear, selain melakukan uji coba untuk melihat perangkat mana yang cocok untuk dijalankan oleh sistem operasi Fuchsia, Lockheimer dan tim juga tengah mengincar bidang Internet of Things (IoT) untuk mengembangkan Fuchsia.
Prototipe Fuchsia disebut-sebut sempat diluncurkan 2017 silam namun tidak banyak pengguna Android yang mengetahui sistem operasi itu. Selain itu beredar kabar bahwa sekitar 12 bulan terakhir Google pernah melakukan uji coba Fuchsia ke dalam perangkat Pixelbook.
Android Q didukung fitur layar yang mirip dengan ponsel layar lipat. Bagi para pengembang, pada fitur ini disertakan 'foldable emulator' di Android Studio 3.5.
Seperti yang ramai dibicarakan, Android Q dipastikan mendukung fitur mode gelap. Untuk mengaktifkan fitur ini, pengguna bisa mengakses Pengaturan (setting) > Pengaturan Tampilan (display settings) > mode gelap (dark mode). (age)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2Vt58lK
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Usai Android Q, Google Ungkap Sistem Fushia"
Post a Comment