Jakarta, CNN Indonesia -- Facebook menolak seruan untuk membubarkan diri sebagai jaringan sosial media akibat banyaknya tuduhan seperti masalah privasi, upaya untuk mempengaruhi pemilihan umum hingga konten berbahaya.
"Hanya karena sulit untuk mengatur internet, bukan berarti pembuat kebijakan mengambil alternatif untuk membubarkan diri," kata Kepala Urusan Global Facebook Nick Clegg dalam sebuah pidato di Berlin, Jerman dikutip Reuters.
"Internet memang membutuhkan persaingan dan memang perlu regulasi, kami ingin bekerja dengan pemerintah dan pembuat kebijakan untuk merancang semacam regulasi cerdas yang mendorong persaingan, inovasi dan perlindungan konsumen," lanjut dia.
Pernyataan Clegg itu dilatarbelakangi oleh tindakan tujuh orang anggota Senat Partai Demokrat AS meminta Presiden Donald Trump untuk mengungkap rincian investigasi anti-monopoli Komisi Perdagangan Federal dan Departemen Kehakiman kepada Amazon, Facebook, Alphabet, dan Apple minggu lalu.
Tak berhenti sampai di situ, Mantan Wakil Perdana Menteri Inggris pun sampai diminta untuk membantu menangani reaksi global terhadap Facebook terkait kesalahan penanganan data pengguna dan tuduhan membiarkan Rusia ikut campur dalam pemilihan Presiden AS tahun 2016.
Kekhawatiran pun bertambah saat Facebook memperkenalkan anak perusahaannya yakni Calibra yang menaungi dompet digital atau uang kripto Libra. Pasalnya, pembuat kebijakan keuangan di seluruh dunia meningkatkan kewaspadaan terhadap Libra.
Komite Perbankan Senat Amerika Serikat meminta perusahaan untuk merinci tentang perlindungan data. Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire pun mengatakan kehadiran Calibra membuat regulator G7 semakin waspada untuk mengatur pra raksasa internet.
Namun Facebook mengatakan Calibra diatur oleh pemerintah AS dan mengklaim tidak akan menggunakan data Libra untuk iklan bertarget.
Selain itu Clegg mengatakan dalam pidatonya, dibanding meminta Facebook untuk membubarkan diri, dia lebih menyukai merubah kebijakan guna menentukan masa depan internet seperti yang dilakukan China dan Rusia. (din/age)
Let's block ads! (Why?)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2RzIliV
via
IFTTT
Bagikan Berita Ini
Related Posts :
Di Balik Tuduhan Media Jadi Pendukung Anies BaswedanJakarta, CNN Indonesia -- Pengamat Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dari ICT Institute Heru Suta… Read More...
Kisah Rabiatul Jadi 'Ratu Ngebid' GrabCar demi Gelar Magister
Jakarta, CNN Indonesia -- Rabiatul Adawiyah tak pernah membayangkan Grab bisa membawa hidupnya samp… Read More...
FOTO : Ketika Robot 'Ambil Alih' Gudang Amazon
© 2020 Trans Media, CNN name, logo and all associated elements (R) and © 2020 Cable News Network, I… Read More...
VIDEO: Samsung Rilis A71 dan A51 Di Awal 2020
Jonathan Patrick, CNN Indonesia | Rabu, 15/01/2020 15:49 WIB
Bagikan :
Jakarta, CNN Indo… Read More...
Suzuki Permak Ertiga, Ada 'Arm Rest' di Jok TengahJakarta, CNN Indonesia -- Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengumumkan pada Rabu (15/1) perubahan desain… Read More...
0 Response to "Banyak Ditimpa Masalah, Facebook Tolak Bubarkan Diri"
Post a Comment