Dilansir dari CityA.m, harga Bitcoin pada Sabtu lalu (22/6) telah menembus nilai US$11 ribu untuk pertama kalinya sejak Januari 2018.
Harga tersebut membuat kapitalisasi pasar Bitcoin berada pada kisaran US$195,5 miliar atau sekitar Rp2,7 kuadriliun.
Nilai Bitcoin telah melonjak hampir 50 persen sejak 10 Juni ketika bernilai US$7,6 ribu. Kepala eksekutif Online Blockchain Clem Chamber mengatakan reli akan terjadi seperti pada 2017, ketika harga Bitcoin melonjak dengan cepat.
Bitcoin mencapai level tertinggi sepanjang masa dari US$19,6 ribu pada Desember 2017 sebelum jatuh ke level terendah U$3,1 ribu pada Desember 2018.
Saat ini harga Bitcoin meningkat lebih dari 250 persen sejak level terendahnya pada 2018. Dilansir dari Independent, harga Bitcoin memang sulit diprediksi. Akan tetapi, berbagai ahli menduga harga Bitcoin bisa melewati harga tertinggi pada 2017 lalu.
Mata uang kripto lainnya seperti Ethereum, Ripple, dan Litecoin juga terdorong oleh peningkatan Bitcoin. Rata-rata mengalami peningkatan 20 persen hingga 35 persen pada bulan lalu.
Awal pekan ini, Facebook mengumumkan rencana untuk meluncurkan versi bitcoin-nya sendiri pada 2020. Banyak ahli menyebutkan alih-alih menggantikan Bitcoin, Libra justru melegitimasi dan mendorong industri mata uang kripto.
"Blockchain yang dibuat Facebook adalah penguatan dari gagasan lama di komunitas Bitcoin bahwa sistem layanan keuangan yang dibangun di atas blockchain yangakan menggantikan sistem lama berbasis bank," kata Steven Eliscu DMG Blockchain. (jnp/age)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2Y9IM63
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Harga Bitcoin Melonjak Jadi Rp155,8 Juta"
Post a Comment