
Dilansir dari The Verge, gim ini sebelumnya telah menjadi permainan mobile paling populer di dunia dengan lebih dari 100 juta pemain bulanan. The Financial Times mengungkap pendapatan tersebut tidak hanya berasal dari barang atau 'skin' yang dibeli oleh pemain PUBG. Namun, berasal dari uang yang dihasilkan dari rebranding gim di China yakni Game for Peace.
Menurut perkiraan dari broker China Great Wall Securities, PUBG Mobile menghasilkan US$76 juta dalam pendapatan bulan lalu sementara Game For Peace menghasilkan US$70 juta.
Judul yang terakhir diterbitkan pada Mei oleh Tencent, regulator pemerintah China menolak PUBG Mobile untuk monetisasi. Game For Peace pada dasarnya adalah versi 'skin' PUBG Mobile dengan pengaturan patriotik dan lebih sedikit pertumpahan darah.
Pada Februari, regulator pemerintah berhenti menyetujui lisensi baru untuk video game secara keseluruhan. Pada 2017, gim mobile hit terakhir Tencent, fantasi MOBA Honor of Kings membatasi anak-anak di bawah 12 tahun hingga satu jam bermain setiap hari, dan anak-anak berusia 12 hingga 18 tahun hingga dua jam.
Analis khawatir bahwa pembatasan ini akan mengeruk pendapatan bagi perusahaan seperti Tencent, terutama dengan perubahan nama Game For Peace. Tetapi angka-angka terbaru ini menunjukkan perusahaan telah berhasil mempertahankan audiensnya.
from CNN Indonesia http://bit.ly/2MGRxTS
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Jadi Gim Mobile Terlaris, PUBG Raup Rp2 Triliun Bulan Lalu"
Post a Comment