
Prameswara mengatakan mengalami kasus penipuan setelah menggunakan layanan pesan makanan Gofood.
Dilansir dari Antara, Prameswara menceritakan bahwa kejadian tersebut terjadi pada 6 Januari saat memesan makanan melalui Gofood dengan metode pembayaran Gopay.
Setelah pesanan diterima aplikasi, Ia mendapat telepon dari seseorang yang mengaku sebagai mitra Gojek yang mengaku Gopay miliknya sedang mengalami kendala.
Kemudian korban diarahkan pelaku untuk melakukan pembayaran menggunakan e-banking atau ATM. Tanpa rasa curiga dan yakin bahwa Gojek adalah aplikasi resmi, kemudian korban mengikuti arahan pelaku.Ia menyampaikan bahwa dirinya baru menyadari telah ditipu ketika menerima pesan atau SMS banking ada transaksi yang tidak wajar.
"Saya sudah ke bank dan meminta rekening koran ternyata saya kehilangan uang Rp28 juta dan saya sudah melaporkan kepada pihak kepolisian serta pihak Gojek Sorong," ujarnya.
Pelaku membajak akun mitra Gojek
Graig perwakilan Gojek Sorong saat dikonfirmasi Antara mengatakan pelaku menggunakan mitra Gojek yang sebelumnya telah diretas oleh pelaku.
"Korban juga sudah lapor kepada pihak Kepolisian dan kami akan melakukan pendampingan terhadap korban dalam proses ke depannya," ujar Graig.
Lebih lanjut, Gojek menyatakan akan mendampingi Prameswara yang merupakan seorang penyiar Radio Republik Indonesia (RRI) Sorong.
"Sangat disayangkan Ibu Prameswara dan salah satu mitra pengemudi kami telah menjadi korban dari modus penipuan berbasis social engineering (rekayasa sosial) melalui telepon yang mengatasnamakan Gojek," kata Head of Regional Corporate Affairs Gojek for East Indonesia, Mulawarman, melalui pesan tertulis kepada Antara, Kamis (9/1).
Oleh karena itu, Mulawarman meminta konsumen untuk hati-hati dengan penipuan berbasis rekayasa sosial seperti ini. Ciri-ciri utamanya adalah pelaku meminta OTP dan meminta transfer uang di luar prosedur Gojek.
Pelaku, dalam kasus ini, meretas akun mitra pengemudi Gojek sehingga bisa berkomunikasi dengan korban. Untuk para mitra pengemudi.
Gojek mengaku sudah bertemu dengan korban dan memberikan penjelasan terkait kasus ini. Gojek juga berjanji akan mendampingi korban sampai pelaku ditemukan dan uang yang diambil dari akun bank korban dikembalikan.
"Gojek membantu korban untuk menyediakan bukti-bukti yang dibutuhkan dalam proses pembuatan laporan ke pihak kepolisian," kata Mulawarman.
Mulawarman di sisi lain juga meminta agar konsumen dan mitra pengemudi untuk meningkatkan kewaspadaan untuk menjaga akun Gojek dari peretasan.
"Bagi pengguna dan minta yang memiliki keraguan atau kecurigaan, kami imbau untuk menghubungi customer service kami," kata Head of Regional Corporate Affairs Gojek for East Indonesia, Mulawarman.
Sehingga setiap panggilan ke nomor telepon Maia dialihkan ke nomor pelaku. Kemudian pelaku bisa mendapatkan OTP milik Maia lewat telepon dari Gojek.
CNNIndonesia.com sudah menghubungi pihak Gojek terkait kasus konsumen Gojek Prameswara di Papua. Namun hingga saat ini, Gojek belum memberikan pernyataan. (jnp/mik)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2QzP0uE
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kronologi Saldo Rp28 Juta Konsumen Gojek di Papua Raib"
Post a Comment