"Jadi sistem gelombang panas yang terjadi di sekitar wilayah India, itu tidak bisa terjadi di kawasan Indonesia karena di Indonesia dan juga di sekitar Timur-Tengah dan sebagian India memiliki pola atau sistem cuaca yang berbeda," kata Kepala Subbidang Prediksi Cuaca BMKG, Agie Wandala Putra kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Rabu (19/6).
Agie menjelaskan fenomena gelombang panas yang terjadi di India disebabkan oleh popsisi matahari yang tengah berada di bagian utara Bumi karena pemanasan terjadi cukup intens.
"Yang terjadi di sana [India] itu karena adanya bersumber awal dari sistem matahari yang sekarang ada di Utara karena pemanasan yang cukup intens, itu yang pertama," ucapnya.
Kendati tidak terkena imbas gelombang panas, BMKG memperingatkan Indonesia akan terkan udara kering yang bersifat dingin sebagai pengaruh musim dingin yang tengah terjadi di Australia."Nah nanti kalau sudah kemarau, di Australia kan dingin nah dia bisa membawa udara kering masuk ke Indonesia yang sifatnya dingin," jelasnya.
Dalam 24 jam terakhir negara bagian Bihar, India dilaporkan menghadapi gelombang panas hingga mencapai 50 derajat Celcius. Akibat cuaca panas dilaporkan 49 orang meninggal dunia pada Minggu (16/6).
Korban meninggal terjadi di tiga distrik yang merupakan distrik miskin dan tengah mengalami kekeringan. Sebanyak 27 orang meninggal di distrik Aurangabad, 15 orang di Gaya dan tujuh di distrik Nawada.Sebagian besar korban berusia di atas 50 tahun dan dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi setengah sadar dengan gejala berupa demam tinggi, diare, dan muntah.
[Gambas:Video CNN] (din/evn)
from CNN Indonesia http://bit.ly/2IUuhN9
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BMKG Sebut Indonesia Tak Alami Gelombang Panas Seperti India"
Post a Comment