Menikmati Gerhana Matahari Cincin dari Dalam Mobil

Jakarta, CNN Indonesia -- Fenomena Gerhana Matahari Cincin dan Total jarang muncul di wilayah Indonesia. Sekalinya muncul, masyarakat diimbau tidak melihat langsung dengan mata telanjang seperti Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019.

Peneliti astronomi di Observatorium Bosscha, Moedji Raharto menyarankan masyarakat menggunakan kaca mata pelindung untuk bisa mengamati Gerhana Matahari agar menjaga mata dari risiko paparan fenomena alam Gerhana.

Mengingat batasan tersebut, ada sebuah terobosan dari industri otomotif. Pabrikan memproduksi mobil dengan fitur panoramic roof.

Fitur itu dipercaya bisa menikmati momen gerhana matahari dari dalam mobil. Sebab kaca sudah dilapisi bahan khusus untuk menangkal paparan matahari.

Beberapa mobil model produksi sudah menyajikan fitur tersebut di antaranya, Scion tC, Hyundai Veloster, MINI Cooper Hardtop 2-Door, Kia Optima dan Volvo XC60.

Mengutip laman resmi Volvo, contohnya panoramic roof pada XC60 dibuat dengan material 12312-2 yang telah disertifikasi ISO.

Umum sekali bahwa ukuran panoramic roof sudah disesuaikan dengan desain atap mobil. Sementara lapisan kaca memastikan pemiliknya bisa melihat momen langka Gerhana Matahari tanpa memakai kaca mata khusus.

"Pengembangan XC60 bisa memberi mereka cara unik untuk mengalami peristiwa bersejarah ini dalam kenyamanan dan keselamatan," kata Wakil Presiden Pemasaran, Produk dan Komunikasi Merek Volvo Car Amerika Serikat, Bob Jacobs, dikutip Kamis (26/12).

Gerhana Matahari parsial pertama kali Indonesia terjadi di wilayah Aceh, yakni pukul 10.19 WIB. Menyusul setelahnya di beberapa wilayah di Sumatera, seperti Batam, dan Riau.

Pada wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Bandung, serta sebagian wilayah Indonesia hanya dapat 'menikmati' fenomena Gerhana Matahari Sebagian.

Puncak Gerhana Matahari Cincin (GMC) terjadi di Siak, Riau terjadi pukul 12.17 WIB, menyusul Singkawang Kalimantan pukul 12.43 WIB. (ryh/mik)

Let's block ads! (Why?)