Deputi Kepala Batan Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir Efrizon Umar mengatakan pemuliaan tanaman menggunakan teknologi nuklir itu juga berhasil membuat usia panen lebih cepat dan hasilkan beras yang lebih pulen.
"Varietas ini memiliki umur panen lebih pendek yakni dari awalnya 165 hari menjadi 110 hari. Pengembangan padi dengan teknologi nuklir itu memiliki rasa pulen dan wangi," kata Efrizon seperti dilaporkan Antara, Selasa (3/12).
Menurut Efrizon, bekerjasama dengan Kabupaten Klaten, pihaknya berhasil memperbaiki varietas Rojolele sehingga menghasilkan dua varietas anaknya yang dua bulan lalu sudah dapat sertifikat Kementerian Pertanian.
Erifzon menuturkan dengan menanam varietas padi unggul, maka penghasilan petani akan meningkat karena produktivitas padi meningkat antara lain dari 6 ton per hektare menjadi 10 ton per hektare.
Terkait pemuliaan tanaman padi dengan teknologi nuklir ini, Batan juga membina ATP Polewali Mandar di Sulawesi Barat, ATP Klaten di Jawa Tengah, dan ATP Musi Rawas di Sumatera Selatan.
Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Klaten Suharna mengatakan pihaknya sedang menyiapkan benih varietas padi unggul ini untuk disebar ke masyarakat luas dan ditanam secara luas di wilayah itu.
Varietas unggul ini memiliki umur panen lebih pendek, tubuh lebih pendek sehingga tidak mudah roboh dan tahan hama. Diharapkan pada pertengahan 2020, akan dapat disebarkan ke masyarakat.
Suharna berharap kerja sama semacam itu dapat terus terjalin dan dilanjutkan sehingga menghasilkan inovasi-inovasi yang bermanfaat seperti beras sehat inovasi nuklir.
(antara/DAL)from CNN Indonesia https://ift.tt/354NlCt
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pakai Teknologi Nuklir, Beras Lebih Pulen dan Cepat Panen"
Post a Comment