Gerhana matahari cincin sebelumnya terjadi di Indonesia pada 26 Januari 2009 dan 22 Agustus 1998. Sementara gerhana matahari total terakhir terlihat dari Indonesia pada Maret 2016, dan Maret 1988.
Gerhana matahari sendiri terjadi saat bumi, bulan, dan matahari berada dalam satu garis lurus. Sehingga, dalam logika sederhana, bulan menghalangi sebagai atau seluruh cahaya matahari.
Adapun perbedaan gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total terletak pada jarak antara bumi, bulan, dan matahari.
Gerhana matahari cincin terjadi ketika bulan berada pada titik yang lebih jauh dari bumi. Dengan posisi itu, meskipun bulan berada segaris dengan matahari dan bumi, piringannya yang lebih kecil tak bisa menghalangi seluruh cahaya matahari, gelap di bagian tengah dan terang di bagian pinggiran.
Fenomena gerhana matahari cincin bisa terlihat saat bumi berada di titik terdekat dari matahari dan biasanya terjadi di awal dan akhir tahun.
Sementara itu, gerhana matahari total terjadi saat posisi bulan berada cukup dekat dengan bumi. Piringan bulan akan terlihat lebih besar dan bisa menutup seluruh sinar matahari.
Fenomena gerhana matahari total terjadi saat bumi berada di titik terjauh dari matahari dan biasanya terjadi di tengah tahun. Menurut Gabriel, gerhana matahari total di Indonesia kemungkinan terjadi pada April 2023 di Papua.
"Kalau gerhana matahari cincin di Indonesia bisa terjadi pada akhir tahun 2031," kata Gabriel kepada CNNIndonesia TV.
Adapun durasi terjadinya gerhana matahari cincin dan total, keduanya bisa terlihat selama 3 hingga 7 menit.
(DAL)from CNN Indonesia https://ift.tt/2Zri8qJ
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perbedaan Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Total"
Post a Comment