Pria 26 tahun itu telah menjadi pengajar SLB sejak 2015. Profesi ini sesuai dengan latar belakang pendidikan sarjananya di jurusan Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Makassar. Mengingat status Syahrul masih guru sukarelawan, ia mengaku hanya mendapat honor Rp300 ribu per bulan.
Namun gaji yang terhitung minim itu sangat disyukuri Syahrul. Meskipun tak dimungkiri ia juga mengharapkan bisa memiliki pendapatan yang layak demi bisa membahagiakan istrinya.
"Saya beruntung bisa menerapkan ilmu yang saya dapatkan di kuliah dulu. Jadi saya tidak pernah berpikir untuk menyerah sebagai guru meski dengan gaji sangat sedikit," ujar Syahrul dengan logat khas Makassarnya sangat kental, Senin (6/1).
Di tengah keterbatasan penghasilannya sebagai guru sukarelawan, Syahrul kemudian bergabung sebagai mitra pengemudi GrabBike. Penghasilannya sebagai pengemudi GrabBike bahkan mencapai Rp3 juta sebulan. Beruntungnya lagi, ia tetap bisa menjalani profesinya sebagai guru.
"Manfaat yang sangat saya rasakan sebagai mitra GrabBike adalah waktu kerjanya yang fleksibel. Di sekolah pukul 08.00 dan selesai pukul 12.00, setelah itu bisa open trip. Jadi tak ada yang saya tinggalkan, antara passion sebagai guru maupun kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang cukup," ujar Syahrul bersemangat.
Syahrul juga mengisahkan saat diajak oleh temannya menjadi mitra pengemudi Grab tahun 2017 silam, Syahrul khawatir akan menemui kesulitan.
"Meski saya sarjana paham teknologi, tapi muncul rasa takut. Takut tersesat dan lainnya. Dulu kan belum paham sistem kerja Grab. Tapi ternyata teknologinya sangat mumpuni, semua jadi mudah dan pengemudi serta penumpang merasa aman. Semuanya sudah disiapkan buat kita. Sisanya hanya kemauan. Asal kita mau, pasti selalu jalannya mudah," sambungnya.
Keputusan Syahrul yang melakukan pekerjaan sambilan sebagai tukang ojek GrabBike acap kali mendapat cibiran dari orang di sekitarnya. Namun Syahrul tak pernah gentar dan tetap bersemangat dalam menjalaninya.
"Ada banyak yang nyinyir dengan pekerjaan saya sebagai tukang ojek, sementara saya kan sarjana. Saya sih tidak masalah yang penting pekerjaan ini sangat menolong kehidupan saya dan juga halal," ucapnya.
Dia bahkan mengenang masa saat mempersunting wanita idaman yang kini menjadi istrinya. Syahrul mengaku bisa menikah karena menyisihkan hasil jerih payah yang dia dapatkan sebagai pengemudi Grab.
"Kita sebagai anak muda tidak boleh menyia-nyiakan peluang, Grab memberikan peluang untuk berpenghasilan yang layak, harus dimanfaatkan. Saya berdoa agar Grab semakin berkembang, memberikan ruang untuk meraup penghasilan bagi orang seperti saya," pungkasnya. (fef)
from CNN Indonesia https://ift.tt/2tFO2E7
via IFTTT
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Guru SLB di Makassar Nyambi Grab Demi Penghasilan Tambahan"
Post a Comment